Slow Metal.
Tiba-tiba kata-kata ini muncul di benak saya. “Iya, ya… kok ga ada
istilah slow metal ya? Padahal ada istilah slow rock lho…”
Semua berawal
dari pembelian kaset JVC Best Slow Rock 3 dari sebuah toko kaset di
Semarang. Di situ ditulis daftar artis yang lagunya dikompilasi :
Stratovarius, Angra, Shaman, Edguy, Timo Tolki, Thalion, Helloween, dll.
Waktu itu saya belum kenal nama-nama itu kecuali Helloween, tapi
insting saya mengatakan bahwa nama-nama di atas adalah nama-nama band
metal. Ternyata benar.
Fakta tadi
membuat saya bertanya-tanya, ”Kenapa kompilasi slow rock diisi band-band
metal? Padahal ada band-band yang saya rasa lebih cocok untuk
dikompilasi.” Nah, pertanyaan itu kemudian menimbulkan pertanyaan lain.
Ya, seperti yang telah saya sebutkan, kenapa lagu-lagu mereka tidak
disebut sebagai slow metal? Dan, kenapa istilah slow metal belum pernah
saya dengar? Pertanyaan tadi semakin menguat karena faktanya banyak
sekali band metal yang menciptakan lagu-lagu slow. Apakah lagu-lagu itu
juga akan dikategorikan sebagai slow rock? Kenapa tidak slow metal?
Untuk menjawab
pertanyaan saya tadi, saya mengadakan ”riset” kecil-kecilan. Saya
memulai “riset” ini dengan pendefinisian kedua musik itu, yang rupanya
sudah cukup menjawab pertanyaan saya. Jadi hanya ada satu kegiatan dalam
riset saya : pendefinisian rock dan metal. Apa itu musik metal? Apa itu musik rock?
Metal adalah
sebuah genre musik yang sudah memiliki sejarah panjang, sub genre yang
amat beragam, dan pengikut yang tak sedikit. Sub genre dari musik ini
berdiferensiasi mulai dari Death Metal sampai Nu Metal. Benang merah
yang menghubungkan sekian banyak sub genre tadi hanya satu : musik cadas
yang mengutamakan ketebalan suara gitar dan drum disertai solo gitar
secepat kilat. Karakter vokal boleh berbeda : seperti monster (growl,
scream), tinggi melengking, atau malah operatik. Kombinasi aransemen
juga bisa berbeda : ada yang dipengaruhi musik klasik, ada pula yang
dipengaruhi hiphop, tetapi prinsip Bhineka Tunggal Ika berlaku di sini :
“Biarpun berbeda, kami adalah musik metal yang cadas. ”
Rock,
di sisi lain, adalah musik yang berkembang dari blues, country, dan
lain-lain. Dalam wujudnya yang paling murni, rock & roll memiliki 3
kord dan melodi yang catchy. Genre ini kemudian dipadukan
dengan warna lain untuk memperkaya dirinya. Ketika musik folk
disilangkan dengan rock, terbentuklah folk rock. Blues-rock, yang
merupakan “anak” dari pernikahan blues dan rock, mendeklamasikan diri
sebagai salah satu sub genre dari rock. Selain itu, masih ada punk rock,
progressive rock, dan lain-lain, termasuk heavy metal.
Nah, di sinilah titik terang untuk masalah saya. Heavy metal (baca:
musik metal) adalah anak cabang dari genre ini, sebagaimana ditulis
dalam wikipedia.
Heavy metal (often referred to simply as metal) is a genre of rock music[1] that developed in the late 1960s and early 1970s
Ha! Saya sudah
menulis di atas. Ya, metal adalah bagian dari rock yang mengutamakan
ketebalan suara gitar dan drum disertai solo gitar secepat kilat.
Nah, kembali ke
awal, saya bertanya-tanya : kenapa tidak ada Slow Metal, sementara ada
Slow Rock? Jawabannya ya itu tadi : karena metal adalah musik cadas yang mengutamakan ketebalan suara gitar dan drum disertai solo gitar secepat kilat.
Metal adalah musik cadas. Kalau mau mencipta musik/lagu slow, maka rock
yang akan menampungnya. Jadi, “haram” kalo membuat musik slow untuk
metal, semacam slow rock. Akibatnya, sejauh yang saya ketahui, band-band
metal yang membuat lagu slow akan mendapati lagu-lagu slow itu
dikompilasi ke dalam album Slow Rock Collection.
0 komentar:
Posting Komentar